Jumat, 17 Juli 2009

Jamaah Tabligh


Jamaah Tabligh ("Kelompok [1] Penyampai") (Bahasa Arab: جماعة التبليغ , juga disebut Tabliq) adalah gerakan dakwah Islam dengan tujuan kembali ke ajaran Islam yang kaffah. Aktivitas mereka tidak hanya terbatas pada satu golongan Islam saja.[2], Tujuan utama dari gerakan ini adalah membangkitkan jiwa spiritual dalam diri dan kehidupan setiap muslim. Jamaah Tabligh merupakan pergerakan non-politik terbesar di seluruh dunia.

Kamis, 16 Juli 2009

Sejarah Jamaah Tabligh

Jama’ah Tabligh didirikan pada akhir dekade 1920-an oleh Maulana Muhammad Ilyas Kandhalawi di Mewat, sebuah provinsi diIndia. Ilham untuk mengabdikan hidupnya total hanya untuk Islam terjadi ketika Maulana Ilyas melangsungkan Ibadah Haji kedua-nya di Hijaz pada tahun1926.[3]Maulana Ilyas menyerukan slogannya, ‘Aye Musalmano! Musalman bano’ (dalam bahasa Urdu), yang artinya ‘Wahai umat muslim! Jadilah muslim yang kaffah (menunaikan semua rukun dan syari’ah seperti yang dicontohkan Rasulullah)’. Tabligh resminya bukan merupakan kelompok atau ikatan, tapi gerakan muslim untuk menjadi muslim yang menjalankan agamanya, dan hanya satu-satunya gerakan Islam yang tidak memandang asal-usul mahdzab atau aliran pengikutnya.

Dalam waktu kurang dari dua dekade, Jamaah Tabligh berhasil berjalan di Asia Selatan. Dengan dipimpin oleh Maulana Yusuf, putra Maulana Ilyas sebagai amir/pimpinan yang kedua, gerakan ini mulai mengembangkan aktivitasnya pada tahun 1946, dan dalam waktu 20 tahun, penyebarannya telah mencapai Asia Barat Daya dan Asia Tenggara, Afrika, Eropa, dan Amerika Utara. Sekali terbentuk dalam suatu negara, Jamaah Tablih mulai membaur dengan masyarakat lokal. Meskipun negara barat pertama yang berhasil dijangkau Tabligh adalah Amerika Serikat, tapi fokus utama mereka adalah di Britania Raya, mengacu kepada populasi padat orang Asia Selatan disana yang tiba pada tahun 1960-an dan 1970-an.[2]

Jamaah ini mengklaim mereka tidak menerima donasi dana dari manapun untuk menjalankan aktivitasnya. Biaya operasional Tabligh dibiayai sendiri oleh pengikutnya.

Tahun 1978, Liga Muslim Dunia mensubsidi pembangunan Masjid Tabligh di Dewsbury, Inggris, yang kemudian menjadi markas besar Jama’ah Tabligh di Eropa. Pimpinan mereka disebut Amir atau Zamidaar atau Zumindaar.

Rabu, 15 Juli 2009

Aktivitas Dakwah

Markas internasional pusat tabligh adalah di Nizzamudin, India. Kemudian setiap negara juga mempunyai markas pusat nasional, dari markas pusat dibagi markas-markas regional/daerah yang dipimpin oleh seorang Shura. Kemudian dibagi lagi menjadi ratusan markas kecil yang disebut Halaqah. Kegiatan di Halaqah adalah musyawarah mingguan, dan sebulan sekali mereka khuruj selama tiga hari. Khuruj adalah meluangkan waktu untuk secara total berdakwah, yang biasanya dari masjid ke masjid dan dipimpin oleh seorang Amir. Orang yang khuruj tidak boleh meninggalkan masjid tanpa seizin Amir khuruj. Tapi para karyawan diperbolehkan tetap bekerja, dan langsung mengikuti kegiatan sepulang kerja. Orang yang telah khuruj kemudian disebut Karkun, dan tanpa adanya suatu baiat.

Sewaktu khuruj, kegiatan diisi dengan ta'lim (membaca hadits atau kisah sahabat, biasanya dari kitab Fadhail Amal karya Maulana Zakaria), jaulah (mengunjungi rumah-rumah di sekitar masjid tempat khuruj dengan tujuan mengajak kembali pada Islam yang kaffah), bayan, mudzakarah (menghafal) 6 sifat sahabat, karkuzari (memberi laporan harian pada amir), dan musyawarah. Selama masa khuruj, mereka tidur di masjid.

Aktivitas Markas Regional adalah sama, khuruj, namun biasanya hanya menangani khuruj dalam jangka waktu 40 hari atau 4 bulan saja. Selain itu mereka juga mengadakan malam Ijtima' (berkumpul), dimana dalam Ijtima' akan diisi dengan Bayan (ceramah agama) oleh para ulama atau tamu dari luar negeri yang sedang khuruj disana, dan juga ta'lim wa ta'alum.

Setahun sekali, digelar Ijtima' umum di markas nasional pusat, yang biasanya dihadiri oleh puluhan ribu Karkun dari seluruh pelosok daerah. Bagi Karkun yang mampu, mereka diharapkan untuk khuruj ke poros markas pusat (India-Pakistan-Bangladesh/IPB) untuk melihat suasana keagamaan yang kuat yang mempertebal iman mereka.

Asas 6 Sifat

Asas 6 Sifat

1. Yakin terhadap kalimat Thoyyibah Laa ilaaha ilallah Muhammadur rasulullah.

  • Artinya: Tiada Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad utusan Allah.
  • Laa ilaaha ilallah
    • Maksudnya: Mengeluarkan keyakinan pada makhluk dari dalam hati dan memasukkan keyakinan hanya kepada Allah di dalam hati.
  • Muhammadar rasulullah
    • Maksudnya: Mengakui bahwa satu-satunya jalan hidup untuk mendapatkan kejayaan dunia dan akhirat hanya dengan mengikuti cara hidup Rasulullah s.a.w.

2. Shalat khusyu' dan khudu'.

  • Artinya: Shalat dengan konsentrasi batin dan rendah diri dengan mengikuti cara yang dicontohkan Rasulullah.
  • Maksudnya: Membawa sifat-sifat ketaatan kepada Allah dalam shalat kedalam kehidupan sehari-hari.

3. Ilmu ma'adz dzikr

  • Ilmu
    • Artinya: Semua petunjuk yang datang dari Allah melalui Baginda Rasulullah.
  • Dzikir
    • Artinya: Mengingat Allah sebagaimana Agungnya Allah.
    • Maksudnya Ilmu ma'adz dzikr:

Melaksanakan perintah Allah dalam setiap saat dan keadaan dengan menghadirkan ke-Agungan Allah mengikuti cara Rasulullah.

4. Ikramul Muslimin

  • Artinya: Memuliakan sesama Muslim.
  • Maksudnya: Menunaikan kewajiban pada sesama muslim tanpa menuntut hak daripadanya.

5. Tashihun Niyah

  • Artinya:

Membersihkan niat.

  • Maksudnya:

Membersihkan niat dalam beramal, semata-mata karena Allah.

6. Dakwah dan tabligh khuruj fii sabiilillah

  • Dakwah
    • Artinya: Mengajak
  • Tabligh
    • Artinya: Menyampaikan
      • Maksudnya:
        • Memperbaiki diri, yaitu menggunakan diri, harta, dan waktu seperti yang diperintahkan Allah.
        • Menghidupkan agama pada diri sendiri dan manusia di seluruh alam dengan menggunakan harta dan diri mereka.

Pengikut dari kalangan selebritis


Banyak terdapat pengikut Tabligh dari kalangan orang-orang penting dan Ternama. Di Kalangan politisi, ada mantan Presiden Pakistan Rafiq Tarar, Menteri kepala Sindh Dr. Arbab Ghulam Rahim, mantan Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif, dan mantan Jendral Pakistan Javed Nasir secara aktif mengikuti kegiatan-kegiatan Tabligh. Di kalangan olahragawan, ada Shahid Afridi, Saqlain Mushtaq, Mushtaq Ahmed, Mohammad Yousuf, Inzamam-ul-Haq dan Saeed Anwar. Penyanyi terkenal seperti Junaid Jamshed dan Abrar-ul-Haq juga aktif dalam gerakan dakwah revolusi Islam ini. Politisi Ijaz-ul-Haq (anak dari Jendral Zia-ul-Haq) have juga terlihat beberapa kali bersama Jamaah Tabligh.

Di Indonesia, Tabligh juga telah menyentuh hati Sakti, personil band Sheila on 7. Pada tahun 2006, dia telah keluar selama empat bulan ke Markas International Tabligh di Nizzamudin, New Delhi, India. Dia telah berhenti bermusik, dan memilih menjalankan amalan amalan maqami dan amalan intiqali dengan sangat intensif.

Sabtu, 11 Juli 2009

Taujihat


JAMAAH TABLIGH: SOLUSI DITENGAH BADAI KRISIS IMAN
Oleh : Abu Nabilah Rachmatullah bin Abdul Rasyid

Mengerikan. Mungkin itu kesan yang akan pertama kali muncul dalam benak kita setiap kali menyaksikan berita kriminal di televisi. Berbagai macam tayangan kriminal menjadi menu wajib setiap stasiun TV. Ada sergap. Buser, investigasi dan lain sebaginya.Disadari atau tidak berbagai tayangan tersebut pada akhirnya akan membawa pengaruh buruk bagi pertumbuhan anak bangsa.

Disela-sela hiruk-pikuk gemerlapnya kota Jakarta, yang dikelilingi dengan berbagai macam hiburan malam. Karaoke, Bilyard, dugem dan lain sebagainya. Di jalan Hayam Wuruk, terdapat sebuah masjid bersejarah yang didirikan pada tahun 1800-an oleh seorang muslim China. Kini didalam masjid tersebut hidup amalan agama 24 jam ikut mewarnai gemerlapnya kota Jakarta.
Anda mungkin pernah berjumpa dengan rombongan yang menenteng kompor dan membawa peralatan masak atau bahkan mungkin mereka pernah menjadi tamu di Masjid anda. Perlu anda ketahui, kebanyakan dari mereka bukanlah orang alim. Bahkan tak sedikit dari mereka yang berlatar belakang preman dan sejenisnya.Namun, kini mereka berubah menjadi shalih. Apa sebenarnya yang dapat merubah mereka?
Setelah saya ikut terjun langsung dalam kegiatan dakwah bersama mereka, baru lah saya paham, ternyata kekuatan imanlah yang telah merubah perilaku jahiliyah mereka. Dalam sebuah ijtima’, Maulana Saad katakan bahwa ‘untuk mendapakan iman, maka harus dengan jalan dakwah’.
Mungkin diantara kita ada yang bertanya, bagaimana mungkin seorang preman bisa ber-dakwah, bukankah dakwah adalah tugas para ulama atau kiayi. Pertanyaan saudara, sebenarnya juga pernah menjadi pertanyaan saya kala saya masih belum paham kegiatan dakwah wa tabligh yang mereka jalankan.
Sebenarnya kegiatan mereka ini tidak ada namanya meskipun orang kerap menyebut mereka sebagai ‘jamaah tabligh’, di kampung saya sendiri rombongan mereka disebut jamaah muhajirin.
Pengalaman saya setelah mengikuti kegiatan bersama mereka, saya menyimpulkan bahwa kegiatan yang mereka jalankan ini, bukan merupakan produk baru, kegiatan ini bahkan telah berlangsung sejak zaman Rasulullah SAW bersama para sahabat. Dan akhirnya saya merekomendasikan kepada anda semua yang ingin menangkal badai krisis iman, keluarlah, berdakwahlah bersama mereka karena sebenarnya tugas dakwah adalah tugas setiap seorang muslim.